Jumat, 27 Desember 2013

She is My World



Soraya Anne Siritta, yaah.. dia hanya seorang wanita remaja biasa. Tapi tau kah kalian apa yang telah dia perbuat padaku. Dia adalah wanita hebat yang pernah aku temui, kenapa bisa???? Awalnya dari sebuah kebencianku padanya, dulu kami memang pernah bermasalah. Sangat bermasalah, sampai hampir berurusan dengan Polisi. Tak perlu ku ceritakan panjang lebar. Berawal dari situ, aku di tampar dengan tangan kirinya. Dan tamparan itu membuat hati ku dendam. Memang rasanya sakit, bukan di pipi tapi tepat di hati. Namun aneh rasanya, ketika setiap hari kami bertemu tanpa saling tegur sapa. Di sekolah maupun di organisasi. Yaah maklum, kami satu organisasi di sekolah. Teman-temanku mencoba untuk membuat kami akur lagi. Tapi sangat lama untuk bisa mengobati hati ini. Namun, sungguh anehnya iya mulai melepaskan egonya. Iya mulai menyapa dan menegur ku. Seakan-akan semua masalah diantara kami hilang. Maaf pun terucap dari bibirku karena memang aku yang salah. Dia juga minta maaf padaku atas semua masalah kami. 

Dendam yang dulu selalu terniang di hatiku tiba-tiba lenyap tanpa sisa. Setiap hari di sekolah penuh kebahagiaan ketika iya meneriakkan namaku. Setiap bertemu, tanpa malu di depan banyak orang lain dan teman-temannya, iya berteriak memanggilku. Dia yang membuat diriku merasa terkenal di sekolah. Gara-gara teriakkannya yang seluruh penghuni sekolah dengar.  Dia yang bisa membuat senyum lebar di bibir ku. Dia yang membuatku tertawa terbahak-bahak, meski aku yang jadi sasaran candaannya itu. Dan yang terkadang candaannya sama sekali tidak lucu bagiku. Kami saling mengerti akan sifat-sifat yang kami miliki masing-masing. Kadang dia bisa seperti mamaku dan aku anaknya. Suka sekali aku menceritakan ke dia tentang kekesalan ku terhadap orang lain. Meski terkadang jawaban dari nya sama sekali tak sejalan dengan pikiranku. Tapi dari semua itu, aku mendapatkan pelajaran baru. Pelajaran yang mungkin belum tentu aku dapatkan di luar sana.

Dia sering meneraktirkan aku makanan. Ada sempat aku berfikir, sepertinya aku gak pantas berteman dengannya. Aku merasa minder jika melihat dirinya yang hidup serba kecukupan materi, pertemanan, pengetahuan, dan pengalaman. Sedangkan aku hanya bisa menyusahkan dia, seakan parasit di hidupnya. Namun, terkadang kata-kata bijak selalu dia ucapkan. Yang menyadarkan aku, bahwa berteman tak mandang bulu. Dan, hey.. dari situ aku bisa sedikit berfikir untuk selalu bersikap bijak. Dia selalu bangga kepadaku, padahal kalo dipikir apa yang suda aku buat?? Dia pernah bilang: “Arif, kata-kata mu nampar aku”. Asal kau tau Anne, itu adalah bumerang dari kata-katamu sendiri. Aku belajar dari kau, aku belajar merangaki kata dari kau, aku belajar mengatasi masalahku dari kau. Hampir semua ini dari kau anne.
Aku malu!! laki-laki kaya aku bisanya ngerepotin. Tapi kau selalu bilang: “Gak usa, gak enakkan sama orang lain. Banyak yang anggap kau istimewah dalam hidupnya, rif”. Aku gak tau harus bagaimana, rasa terimakasih ku ini, aku gak tau bagaimana menyampaikannya, anne.. Mungkin aku tak bisa tegar jika tak ada kau di sampingku.Tapi aku akan berusaha untuk bisa berdiri sendiri. Aku tak ingin menopangkan hidupku pada mu. Aku seorang laki-laki, aku harus dewasa bukan anak kecil lagi. Aku ingin belajar untuk bisa tegar seperti mu. Aku bangga, aku takjub dengan wanita hebat seperti mu. Kau yang kadang cuek kepadaku, tapi terkadang sangat merinduhkanku. Padahal kita satu kota, tak tau bagaimana jika kita terpisah jauh. Aku takut itu terjadi, mungkin aku salah satu orang yang akan sedih. Tapi, kesedihanku ini akan ku hapus dengan kebahagianku karena bisa mengenal mu..

Kau bukan temanku, kau bukan sahabatku, kau bukan sodaraku, kau bukan siapa-siapaku.. Tapi kau sudah jadi bagian dari diri ku.. Sekarang dan untuk selamanya.. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar yang berbobot!